Sangatta, proyek Jembatan Masabang sebagai penghubung sangattaa utara dan selatan akan segera terselesaikan dilihat dari pembangunanya sudah hampir selesai semua, jembatan baru ini dengan tipe A yang memiliki kapaasitas sekitar 8 ton, dan ini akan menjadi icon yang pemberian nama nya kemungkinan pada Bupati terpilih ini nantinya.
Romudin “ salah seorang Guru yang sering mengunakan jasa penyeberangan setiap harinya berangkat kerja dari sangatta selatan – utara mengatakan, jembatan Mashabang ini memang menjadi dambaan warga dua desa tersebut. Selain menjadi akses penghubung antar desa juga akan mengerakan ekonomi masyarakat, disamping ini juga sangat bermanfaat yang akan dirasakan oleh para pelajar, Ungkapnya.
Dalam perosesnya, juga dari awal pelaksanaan pembangunan jembatan memang ada gejolak yang pasti akan timbul, dikarenakan banyak tempat- tempat penyeberangan disekitar bantaran sungai yang dimiliki warga sekitar , yang dikawatirkan adanya penolakan terhadap pembangunan jembatan dikarenakan akan hilanng nya mata pencarian dari warga dari hasil jasa penyeberangan itu sendiri.
Rahmdani”, mengungkapkan dalam pelaksanaan proses pengerjaanya hampir rampung ,Dan ia tidak mendapat kabar adanya penolakan dari pemilik jasa penyeberangan yang dimiliki warga bantaran sungai, maka dari itu DPRD Kutim menilai tak ada masalah mengenai hal tersebut, dikarenakan sudah sama – sama mengetahui risiko dari penyeberangan tersebut. Dan kesepakatan pun sudah ada sebelum jembatan mulai dikerjakan,” Ungkapnya
Apalagi saat air pasang dan ber arus deras, kerap kali terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan, Jadi sebenarnya jasa penyeberangan itu juga sangat berisiko bagi masyarakat yang memanfaatkannya , Maka berdasarkan dari permasalahan itulah pembangunan jembatan disiapkan, dan inilah berarti solusinya, yang diharapkan nantinya tidak ada lagi kecelakaan yang diakibatkan jasa penyebrangan tersebut , pungkasnya
Dalam hal ini” Rahmadani, Juga beranggapan dari tahap perencanaan pembangunan jembatan ini, pemerintah sudah melakukan kesepakatan terkait dengan jasa penyeberangan, pada Saat itu mereka juga merasa tidak keberatan dan siap mendukung program pemerintah dalam pembangunan jembatan tersebut, Jadi sudah jauh hari dibuat kesepakatan. Makanya saya rasa tidak ada masalah terkait dengan jasa penyeberangan yang dimiliki warga tersebut, ungkapnya.
Dalam hal ini Ketua Komisi C DPRD Kutim, Ramadhani , membantah seandainya adanya pihak yang beranggapan demikian, Menurutnya semua pemilik jasa penyeberangan menerima program pembangunan Jembatan Masabang itu. Dan Tidak masalah, semua menerima, Jadi sudah tidak adalah masalah sosial lagi, pungkasnya. (ivan/liku1/*)